isnukabmalang.com – Kerusakan lingkungan di Indonesia semakin hari kian memprihatinkan. Tak ayal hal tersebut turut menyumbang terjadinya bencana, seperti banjir.
Banjir terjadi saat aliran air yang tidak dapat tertampung oleh sungai atau aliran irigasi lainnya. Terjadinya banjir, tak lepas dari beberapa faktor yang marak terjadi seperti penebangan pohon, membuang sampah sembarangan, hilangnya resapan air dan kurangnya lahan terbuka karena telah banyak berdiri bangunan.
Beberapa alasan tersebut menjadi pembahasan PC ISNU Kabupaten Malang dalam tadarus program di kediaman Dr. Supriyanto, Founder Pisang Indonesia alumnus Queensland University Australia, Selasa malam (22/12/2020). Selain diskusi seputar pisang, pengurus yang dipimpin langsung oleh Ketua PC ISNU, Kyai Abdullah SAM juga membahas tentang pentingnya gerakan sumur resapan dalam menyikapi banjir.
Sebelum ini, PC ISNU telah membuat 100 sumur resapan yang tersebar di Kabupaten Malang. Dari beberapa desa yang telah diuji coba seperti Desa Sumberpucung, Putukrejo, Ngadirejo dan Arjosari telah meraskan manfaat dari dibuatnya sumur resapan ini.
Baca juga: Sekolah Tentang Pisang, Ketua ISNU Bertemu Founder Pisang Indonesia
Mempertegas gerakan sumur resapan yang digagasnya, Kyai Abdullah menyampaikan beberapa manfaat. Menurut beliau, sumur resapan dapat menyelamatkan dunia. “Saat ini cadangan air dunia tinggal 3%”, ujarnya.
“Dengan dibuatnya sumur resapan tiap rumah misalnya, akan bisa menjaga sumber mata air, mengurangi banjir karena ruang terbuka yang semakin berkurang hingga mencegah kerusakan drainase”, kata Ketua ISNU penggagas Pesantren Rakyat ini.
Selaras dengan Ketua ISNU, Dr. Supriyanto yang sempat berada di Australia juga menuturkan hal serupa. Cerita beliau saat disana, tiap rumah diwajibkan membuat sumur resapan. “Ada peraturan setiap membangun wajib menyediakan sumur resapan”, ungkapnya.
Sepakat dengan itu, doktor yang saat ini sibuk menjadi mentor di komunitas pisang indonesia itu menyebut, sumur resapan dapat menyebabkan kandungan air bumi kembali cukup. “Dan ekosistem kembali normal”, imbuhnya singkat.
Sumur resapan tampak menjadi salah satu solusi yang efektif dalam menghadapi persoalan lingkungan utamanya masalah banjir. “Kalau penghijauan butuh lahan yang luas, tetapi sumur resapan relatif tidak perlu lahan luas”, tutup Kyai Abdullah. (nug)