isnukabmalang.com – Pimpinan Anak Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PAC ISNU) Donomulyo me-launching Madrasah Siyasah di Pantai Pasir Putih Ngliyep, Minggu (4/5/2024). Pembukaan sekolah politik ini dilakukan oleh Ketua PC ISNU Kabupaten Malang, Dr (c). KH. Abudllah SAM, S.Psi., M.Pd., dan dirangkai dengan Halal Bihalal (HBH) pengurus PAC ISNU Donomulyo.
Dari inisiasi kegiatan tersebut, PAC ISNU Donomulyo tampak ingin concern pada penguatan keilmuan kader-kader Nahdlatul Ulama (NU), utamanya yang tergabung dalam ISNU. Hal ini terlihat dalam tema besar yang diusung pada kegiatan sore ini (Minggu-red) yakni Menguatkan Keilmuan, Membangun ISNU menuju Kemandirian dan Kesejahteraan.
Ketua PAC ISNU Donomulyo, Miftachul Choiri, S.Pd.I., dalam sambutannya ingin Madrasah Siyasah atau Madrasah Politik ini dapat memberikan manfaat bagi NU. “Semoga khidmah ini bisa bermanfaat bagi NU Donomulyo secara khusus dan umumnya untuk semua”, kata Taul sapaan akrabnya.
Sementara itu, menurut Yahya, pembina PAC ISNU Donomulyo, Madrasah Siyasah ini lahir untuk menguatkan ideologi aswaja (ahlussunnah wal jamaah) agar tetap bisa berdiri di tengah-tengah. “Sekolah politik ini agar sebagai orang NU tidak gumunan dan kagetan serta mampu memotret Indonesia ini”, tuturnya.
“Ke kanan baik ke kiri juga baik, sebenarnya itulah secara sederhana apa itu siyasah”, imbuh Yahya.
Di sisi lain respon positif juga diberikan oleh Misdi, Kepala Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo yang turut mendukung dengan memfasilitasi tempat kegiatan ini. Ia berharap kedepan ISNU bisa memberi kemajuan dan menjadi umat NU yang militan. “Kader ISNU harus bisa memimpin anggotanya dengan baik dan mengawal program-program NU”, harap Misdi.
“Dan mudah-mudahan dengan adanya sekolah ini bisa menjadi politikus yang handal”, tambahnya.
Baca juga: Bertemu Wakil Rektor UNHAN RI, Ketua PC ISNU Kabupaten Malang Jajaki Kerjasama
Ikut mendukung penuh lahirnya Madrasah Siyasah ini, Ketua PC ISNU Kabupaten Malang, Kiai Abdullah SAM berharap stigma negatif tentang politik ini tidak terjadi lagi. Menurutnya, sekarang ini kita dialergikan dengan istilah politik.
“Jika ada kader NU yang berpolitik maka kita akan membicarakannya. Padahal, sejatinya politik itu adalah cara bagaimana membuat rakyat itu makmur dan bahagia”, jelasnya.
Pengasuh Pesantren Rakyat Al-Amin itu mengatakan bahwa kita ini sudah lama terpenjara mental dengan model-model seperti itu. Ditambah lagi menurut Wakil Rektor 2 STIT Ibnu Sina Kepanjen ini, kader NU itu masih banyak yang takut meng-ide dan yang kedua takut menjalankan ide.
“Dan itulah yang membuat kenapa bangsa Indonesia begini saja khususnya kader NU yang belum maju-maju”, katanya sambil memberikan contoh kepada para audience.
Oleh karena itu, Ketua PC ISNU Kabupaten Malang ini menekankan kader NU jangan takut untuk maju. “Jangan takut meng-ide dan jangan takut menjalankan ide itu”, tegasnya.
“Kalau kader NU tidak masuk politik maka mari kita ingat era orde baru dimana NU tidak dikasih ruang. Kalau saat ini politik kamu anggap kotor maka kamu sudah terbunuh oleh kata-kata itu sendiri. Oleh karena itu kita harus sadar politik”, pesan kandidat doktor multikultural ini.
Untuk diketahui, PAC ISNU Donomulyo pada acara HBH dan Launching Madrasah Siyasah turut mengundang banyak pihak. Selain dihadiri oleh pengurus PC ISNU Kabupaten Malang, juga ikut menyemarakkan pembina PAC ISNU Donomulyo, MWC NU, GP Ansor, Fatayat NU, IPNU, IPPNU, Lazisnu, JRA, Pagar Nusa, Muslimat NU dan lembaga-lembaga lainnya. (cha)