isnukabmalang.com – Sudah waktunya NU mendapatkan haknya ambil bagian dari saham negeri ini. Sudah waktunyaa NU mengakses sumber daya negara dengan cara demokratis dan konstitutional. Bukan dengan menjilat rezim otoriter yang berkuasa diatas darah-darah pejuang demokrasi.
Puluhan tahun NU di era Orde Baru hanya menjadi “penonton”. Padahal, NU lah satu-satunya kelompok Islam saat itu yang memperjuangkan rezim Orba. Bahkan rela berlumuran darah menghantam musuh-musuh Orba. Namun, “kelompok sebelah” dengan berlagak “netral” sembari menjilat Soeharto justru mendapatkan “berkah” puluhan tahun. Tak heran jika mereka memiliki banyak perguruan tinggi, rumah sakit, dan lain sebagainya karena berhasil menguasai sumber daya negara melalui kekuasaan Kementrian.
Baca juga: PC ISNU Kabupaten Malang, Menuju Organisasi Mega Digital
Orang NU harus tahu, bahwa kemudahan-kemudahan akses sumber daya negara di sektor pendidikan, kepesantrenan, program BLK, program swadaya santri, pendirian kampus NU, pendirian rumah sakit NU, dan program-program lainnya yang menguntungkan NU secara kelembagaan, bukan perorangan, tidak lain karena “berkah” dari ijtihad politik NU dalam mengawal Pemerintahan Jokowi.
Dengan diumukannya Jokowi-KMA sebagai pemenang Pilpres 2019, program-program pemberdayaan NU akan berlanjut setidaknya hingga lima tahun kedepan. Dengan kemudahan akses sumber daya negara, NU tidak mustahil akan melakukan percepatan pembangunan disektor ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Akan banyak jejaring pengusaha NU untuk mewarnai persaingan ekonomi mengakses pengadaan dan pembangunan negara. Akan banyak didirikan perguruan tinggi milik NU. Akan bermunculan RS milik NU. Akan banyak santri terampil dan mampu bersaing didunia kerja melalui BLK. Dan pembangunan porgram-program lainnya yang secara langsung berdampak pada nahdliyyin. Amin allahumma aminnnn.
Oleh karena itu, orang NU tidak perlu terprovokasi oleh hoax-hoax yang diciptakan oleh kelompok 02. Tidak perlu ikut-ikutan turun kejalan. Jangan percaya hoax “pemilu curang”. Buktinya hingga saat ini mereka tidak pernah bisa membuktikan kecurangan itu. Yakinlah kemenangan Jokowi-KMA adalah kemenangan NU. (*)
Ditulis oleh Ahmad Zaki Fadlur Rohman, S.IP, MA. (Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah PC ISNU Kabupaten Malang)